Sore itu suasana terasa begitu sendu, karena hujan baru saja
selesai membasahi bumi Jakarta. Aroma tanah tercium begitu pekat dan
rintik-rintik hujan masih terus turun, seakan membuat suasana sore itu semakin
lembab dan mematahkan semangat untuk bekerja. Tiba-tiba di ujung ruang kerja
ada teman kantor gue yang bersuara,
Amel : Ka’ Mau kopi susu kampung gitu enggak? Kayaknya enak
nh ngopi.
Tanpa berfikir panjang, gue langsung menanggapi ajakan dari
teman kantor gue, “Kuy lah, I’m in”.
Amel : Mau pesan pake Go-Jek aja ka?
Gue : Boleh – boleh aja, pilih kopi susu yang enak ya.
Satu jam berlalu dari waktu kami memesan kopi.
Gue : Mel gimana Kopinya? Udah sampai mana?
Amel : Orderan gue enggak ada yang mau pick-up ka L gimana ya?
Gue lihat ke luar jendela kantor, dan ternyata memang hujan
masih turun rintik-rintik. Mungkin ini adalah alasan babang Go-Jeknya enggak
mau ambil orderan kita, takut basah.
Akhirnya gue mengusulkan ke si Amel untuk langsung berangkat
ke coffee shop yang memang menjual kopi susu kampung yang enak, dari pada kita harus
menunggu terlalu lama sampai ada yang mau pick orderan kita (selebih lagi Amel
bilang, kasihan ama babang Go-Jeknya takut kehujanan). Jadi kami memutuskan
untuk beli sendiri kopi susu kampung tersebut. Sebelum kami memutuskan untuk
berangkat ke mana, kami mulai untuk mencari-cari kopi susu kampung yang dekat dengan
lokasi kantor kami.
Setelah menyusuri Google, akhirnya kami menemukan coffee
shop yang menjual kopi susu kampung dengan harga yang cukup terjangkau dan
tidak terlalu jauh dengan lokasi kantor kami di Jakarta Barat yaitu “Di Bawah
Tangga” yang berlokasi di Mall Gandari City, Jakarta Selatan. Tanpa
sepengetahuan bos dan masih menggunakan sandal jepit, akhirnya gue, Amel dan 3
orang teman kantor gue, kita langsung cabut ke Gandari City demi satu buah
gelas kopi susu kampung yang dapat menghilangkan kesenduan kami pada sore itu.
Macet dan hujan di Jalan Panjang, harus kami lewati demi
bisa tiba ke Gandari City, lagu dari radio dan beberapa jokes receh juga
menjadi teman dari perjalanan kami sore hari itu. Finally, sampailah kami di Mall
Gandari City yang berlokasi di Jakarta Selatan. Di Bawah Tangga berlokasi tidak
jauh dari North Lobby Mall Gandari City, dan uniknya nama Di Bawah Tangga itu
benar-benar meripresentasikan coffee shopnya mereka yang berada tepat di bawah
escalator Mall Gandari City ini.
Tempat coffee shop mereka terkesan minimalis dan outdoor
jadi bisa dikatakan full untuk smoking area. Sesampainya di sana gue langsung
menuju order area, gue punya kebiasaan kalo lagi datang ke coffee shop pertama
kali, gue akan tanya dulu apa rekomendasinya di sini? Si embak – embak yang
jaga langsung menjawab “kita punya rekomendasi es kopi susu kampungnya ka”
Gue: Alasannya?
Embak yang jaga : Itu best seller kita di sini ka, dan untuk
kopinya sendiri kita pake biji kopi local Arabica yang dibland.
Gue : Oke Embak, saya order es kopi susu kampungnya ya.
Harga dari es kopi susu kampung tersebut, cukup sangat
bersahabat, hanya Rp.19.000,- per satu gelasnya. Tapi Di Bawah Tangga sendiri
sebenarnya menjual cukup banyak menu pilihan kopi dan beberapa makanan ringan
yang dapat menemani es kopi yang kita minum. Lucunya, setelah selsai order,
kita akan diberikan Sing-call Pager seperti di coffee shop Korea (buat yang suka
nonton drama Korea, biasanya tahu) alat ini berbentuk merah dan bulat. Sing-call
akan begetar dan menyala apabila orderan kita sudah ready.
Es kopi susu kampung yang gue pesan pun akhirnya
ready to drink, rasanya kopi ini enak, soft dan sangat bersahabat di perut,
kopi dan susu bercampur dengan tepat, saat meminumnya pun bisa tidak terasa
apabila kopi kita sudah mau habis aja. Terasa kurang banyak sih, hahaha tapi
gue harus akui es kopi susu kampung yang gue nikmati Di Bawah Tangga Waktu itu
berhasil ngembaliin mood gue buat kerja lagi. Jadi buat kalian yang mau cari
kopi susu kampung buat coffee time, es kopi susu kampung Di Bawah
Tangga, menjadi rekomendari dari gue.
Salam biji kopi ~
0 comments:
Post a Comment