Sepengetahuan gue, salah satu acara pameran kopi yang diselenggarakan
oleh ABCD School of Coffee dan Hype Project bekerjasama dengan Bank Mandiri ini,
telah diselenggarakan sebanyak 2 kali sejak tahun 2016 yang lalu, dan menurut
informasi, kalo acara Jakarta Coffee Week 2017 berhasil menghadirkan pengunjung
lebih banyak dari pada tahun sebelumnya. Wow, berarti kita bisa lihat bahwa,
setiap tahunnya peminat dan pencinta kopi semakin terus bertambah, dan ini juga
yang menjadikan bisnis kopi mau itu jualan biji kopi, perlengkapan kopi, dan
membuka coffee shop sendiri menjadi bisnis yang sangat menjanjikan saat ini.
Oke pencinta kopi, gue akan membahas Jakarta Coffee Week 2017 dari sudut pandang gue
yang datang ke acara ini ya.
Let’s Start!
Lokasinya di PIK
(Susah transportasi umum banget)
Acara Jakarta Coffee Week 2017 diadain di The
Hype Project PIK, lokasinya enggak jauh dari PIK Avenue, malah bisa dikatakan
bersebrangan. Lokasi inilah yang menurut gue membuat acaranya semakin elite,
karena jujur aja, untuk ke sana itu sangat minim transportasi umum. Alhasil,
orang-orang yang mau ke sana harus membawa kendaraan sendiri atau naik transportasi
umum yang agak private kayak Taxi Online atau Ojek Online. Maka dari itu,
orang-orang yang dateng, biasanya udah niat banget mau ikut acara ini, secara enggak
cuma menarik perhatian orang-orang dari dalam Jakarta, tapi juga masyarakat
dari luar Jakarta, bahkan dari luar pulau Jawa, mereka bela-belain untuk dateng
ke acara pameran kopi terbesar ini. Sampai ada yang dateng bawa-bawa koper loh, entah dia emang dateng dari jauh dan belum sempat check-in atau emang dia
niat mau ngeborong kopi di acara ini. Hahaha.
Pas gue nyampe sana, widih
yang ngantri tiketnya itu rame banget. Harga tiketnya juga relative sangat
terjangkau yaitu Rp 15.000,-. Berbagai macam orang datang untuk merasakan bagaimana
keseruan pameran kopi terbesar ini. Dari kita mau bayar tiket masuknya, kita
akan dikasih tahu selama kegiatan Jakarta Coffee Week 2017, kita enggak bisa
bertransaksi dengan uang cash dan harus menggunakan produk dari bank Mandiri,
kayak Mandiri CC, Mandiri Debit atau juga e-money. Buat kita yang belanja
menggunakan Mandiri CC atau debit Mandiri, kalian sangat beruntung karena bisa
dapat diskon 50% sampai dengan 50.000,- dan buat kalian yang menggunakan e-money
kalian berkesempatan untuk mendapatkan undian dari booth Mandiri. Oh ya, satu
lagi, buat yang kemarin bertransaksi menggunakan Mandiri e-cash atau Line Pay
e-cash, kalian berkesempatan mendapatkan promo yang sama dengan Mandiri CC atau
debit. Nah, jadi kalo sampai tahun depan Jakarta Coffee Week disponsori lagi
oleh Bank Mandiri, kalian bisa siap-siap tuh yang belum punya produk Bank
Mandiri, kayak CC atau debitnya, supaya bisa dapat promo lebih besar, contohnya
kayak gue yang enggak punya produk Mandiri, jadi akhirnya pas Jakarta Coffee
Week 2017 kemarin, gue enggak bisa dapat promo diskon 50%, sedih sekali.
Ayo berpetualang di Jakarta Coffee Week 2017
Gue datang di hari terakhir
penyelenggaraan Jakarta Coffee Week 2017, tepatnya 10 September 2017. Pas gue
masuk ke dalam hall acaranya, fushhhh… aroma khas biji kopi langsung tercium
semerbak, dan jujur aja gue bingung mau ke stand yang mana dulu, karena
ramainya pake banget. Ada beberapa stand kopi yang mencolok, kayak UPNORMAL
Coffee Roaster, itu standnya gede banget, dan kayaknya mereka juga menyediakan
jasa rosting green bean coffee. Salah satu yang mencolok juga ada Aeropress
Championship yang sudah masuk babak final, dan buat juaranya akan berkesempatan
untuk ikut kompetisi Aeropress di Korea, keren banget ya. Tapi, dari banyaknya
stand kopi yang ada, hati gue berlabuh untuk pertama kalinya ke stand dari
Otten Coffee. Siapa yang enggak kenal Otten Coffe, salah satu e-commerce coffee
yang terkenal, dan gue adalah salah satu pelanggan dari channel Youtube mereka,
hahaha.
Free Coffee, MANTAP!
Otten Coffee, menyediakan free coffee untuk kita yang datang ke
acara Jakarta Coffee Week 2017, ada black coffee dan white coffee. Gue pilih
black coffee, yang biji kopinya adalah bland dari biji kopi Aceh, Krici dan
juga Bali, dibuat dengan metode espresso. Kopi pun siap, dan dari gelas kopi
yang gue terima bisa terlihat krema kopi yang begitu jelas, yang menandakan
biji kopi masih sangat fresh. Rasa dari kopi ini juga sangat berkarakter dan
memanjakan lidah kita.
Next, gue lanjut jalan ke
salah satu stand yang menarik perhatian. Salah satu produk brew coffee yang
terkenal dari Jepang, apalagi kalo bukan Hario. Sudah sangat familiar sekali ya
di telinga para penikmat manual brew. Hario sangat terkenal dengan beberapa
alatnya seperti pour over V60, Hario coffee syphon, teko leher angsa dan masih
banyak lagi. Semua orang beramai-ramai menanyakan harga dari produk Jepang yang
terkenal ini, dan banyak barang yang sudah laris terjual, karena saat gue tanya
seperti paket produk Hario V60 Coffee Server sudah habis terjual. Harga juga
menjadi lumayan murah dari biasanya, apabila kalo kita bayarnya dengan produk Bank Mandiri.
0 comments:
Post a Comment