Sunday, October 22, 2017

Keseruan Cerita Kopi di Urban Life Event Jakarta 2017


Zaman now banyak banget event yang menyelipkan kegiatan kopi sebagai salah satu daya tariknya. Nama kopi seperti dapat menyihir banyak orang untuk penasaran dan juga datang melihat apa yang sedang ditawarkan oleh event tersebut. Ini adalah kenyataan yang tidak dapat kita pungkiri di jaman now, begitu hebatnya pengaruh nama sebuah kopi ya. Salah satunya adalah event yang diselenggarakan di Mall Ciputra Jakarta pada 27 September – 8 October 2017, yaitu Urban Life Coffee, Fashion & Sneakers.

Gue tertarik dengan acara ini, karena ada bahasan kopi pada eventnya, dan buat para pecinta kopi jaman now, yang menjadi sorotan salah satunya karena ada stand dari Filosofi Kopi dan Kopikini. Acara ini juga menawarkan kegiatan 1000 cups of coffee untuk memperingati international coffee day, cupping dan juga latte art. Jadi buat kalian yang datang pada event ini, kalian berkesempatan untuk mencoba kopi-kopi yang saat ini lagi sangat kekinian ya, karena selain stand Filosofi Kopi atau Kopikini, ada banyak stand coffee lain yang menarik perhatian gue. So, let’s check my story with Urban Life Coffee, Fashion & Sneakers. Oh ya, FYI, dari event Urban Life Coffee, Fashion & Sneakers ini, gue cuma akan ngebahas tentang kopinya aja ya, maklum dong ya namanya juga blog Kopi Tak Berdusta, kalo gue ngebahas fashion dan sneakers juga, nanti nama blog gue bisa berubah jadi kopi, fashion dan sneakers juga tak berdusta. Hahaha. Apa sih.

Gue datang hari Jum’at 6 Oktober 2017 after office hour, maklum lah ya namanya juga karyawan, dan karena kebetulan kantor gue di daerah Jakarta Barat, jadi enggak terlalu jauh untuk datang ke lokasi acara ini yang bertempat di Mall Ciputra Grogol Jakarta, atau yang terkenal dengan sebutan “CL”. Event Urban Life berlokasi di middle Hall CL, jadi tidak terlalu sulit untuk menemukannya. Saat sampai di lokasi event, mata gue langsung mencari di mana lokasi dari event kopi mereka, dan pada event ini kita dapat melihat beberapa stand coffee yang buka, termasuk stand Hario yang pastinya menjual peralatan manual brewing. Ya iya lah, kalo sampai Hario jualan baju ama sepokat, nanti malah gue yang bingung -__-“.


Ada beberapa stand kopi yang baru buat gue, dan buat kalian yang mau datang dan melihat di mana lokasi dari stand Filosofi Kopi dan Kopikini, mereka membuka stand berdampingan pada sudut lokasi event tersebut, jadi kalian tidak akan sulit menemukan stand mereka. Untuk bagian coffee, kalian akan disajikan sebuah stand khusus yaitu stand sejarah kopi yang berbentuk labirin sederhana dan terdapat infographic dari sejarah kopi yang menarik, jadi buat kita-kita yang mau tahu tentang kopi dari nenek moyangnya, wah pas banget tuh buat belajar.


Setelah gue menghabiskan waktu di labirin sejarah kopi, gue berpindah ke sebuah stand kopi yaitu Dua Coffee yang di mana mereka menghadirkan dua jenis kopi yang dapat kita beli yaitu KLAVEE (Coconut Water with Espresso) dan Kopi Kedua (Karena yang Pertama Tetap Kamu). Kopi kedua adalah Kopi Susu khas dari Dua Coffee, dan KLAVEE adalah black coffee dari Dua Coffee, menariknya KLAVEE bukan lah black coffee biasa, tapi kopi espresso yang dicampur dengan air kelapa. Untuk biji kopinya, mereka menggunakan bland dari biji kopi Sunda Gulali dan Sunda Aromanis. Dua Coffee menjual kopinya dengan harga Rp. 20.000,- / botolnya. 


Gue sempat bingung awalnya mau beli yang mana di antara dua jenis kopi ini, tapi finally, gue menjatuhkan pilihan pada KLAVEE, karena gue penasaran bagaimana sensasi rasa kopi espresso yang dicampur dengan air kelapa. Bener aja guys, pas gue cobain ternyata rasanya unik banget, rasa kopi hitamnya yang berkarakter berbalut dengan sensasi segarnya kelapa bercampur jadi satu. KLAVEE ini recommended banget buat kalian yang sedang mencari sebuah rasa baru dari kopi.


Next, gue berpindah ke salah satu stand yang juga menarik perhatian, stand ini dengan mencolok menjual beberapa varian biji kopi. Seperti Golden Boon, Gunung Halu, Flores Bajawa, Bali, dan juga Gayo Wine. Sang barista yang menjaga stand ini, dengan atraktif menawarkan kopi tester yang dia buat menggunakan metode V60, sehingga banyak orang yang tidak segan-segan mencoba kopi yang dibuat. Lagi-lagi muncul kebingungan yang mendalam di pikiran gue, yaitu kira-kira biji kopi mana yang akan gue pilih untuk dibeli, karena kebetulan bulan ini, gue belum membeli stok biji kopi buat seduhan di kantor. 


Rasa dalam hati, pengen gue beli nih semua biji kopi, akan tetapi, kalo gue beli semuanya, besok-besoknya gue enggak akan bisa makan, masa gue mau makan indomie pake biji kopi. Akhirnya setelah ngobrol-ngobrol dengan sang barista yang menjaga stand tersebut, dia merekomendasikan biji kopi Gayo Wine. 


FYI guys, stand kopi ini bernama East Indische Koffie, coffee shop mereka sudah cukup terkenal karena mereka sudah memiliki beberapa lokasi di antaranya yaitu Batam, Lembang, dan untuk di Jakarta sendiri mereka berlokasi di Tebet, jadi buat kalian anak gaul Tebet, mungkin sudah tidak asing dengan coffee shop ini dong ya.


Back to The Gayo Wine, so why I decide to choose Gayo Wine beans? Ternyata setelah berdiskusi panjang dengan barista asal Batam tersebut, Biji Kopi Gayo Wine ini, berbeda dengan rasa biji kopi Gayo biasanya, karena Gayo Wine diproses dengan menggunakan metode Wine Process, sehingga berbeda dengan proses kopi yang biasa kita kenal seperti Natural Process, Washed Process, ataupun Honey Process. Rasa yang dihadirkan pun juga menjadi berbeda, sensasi rasa kopi yang segar, clean serta after taste dari kopi Gayo Wine membuat biji kopi ini sangat terasa berkarakter di lidah gue, dan ada sensasi rasa wine dari biji kopi ini, tapi tenang aja, kopi ini tidak memabukan, kecuali kalian minumnya 2 kontainer, baru deh kalian pasti mabok kopi. 


Membeli biji kopi Gayo Wine, menjadi penutup perjalanan gue menjelajahi Urban Life Coffee, Fashion & Sneakers malam itu. Banyak cerita baru tentang kopi yang didapat, dan yang pastinya membuat gue semakin kagum dengan keunikannya. Salam biji kopi ~ 
x
Share:

0 comments:

Post a Comment